Rabu, 03 Desember 2014

TEORI ASAM BASA

1. Teori Asam Basa Arrhenius (1887 )
Teori asam basa ini dikemukakan oleh soerang fisikawan dan juga ahli kimia asal Swedia Svante August Arrhenius. Menurut Arrenhius, Asam adalah zat yang akan menghasilkan ion Hidrogen (H+) jika dilarutkan. (produce hydrogen ions in solution). Basa adalah zat yang akan menghasilkan atau memproduksi ion hidroksida jika dilarutkan dengan air. (produce hydroxide ions in solution). Reaksi netralisasi terjadi jika ion hidrogen bereaksi dengan ion hidroksida.
contoh : larutan asam
HCl(aq) –> H+(aq)+ Cl-(aq) atau HCl + H2O –> H3O++ Cl
larutan basa
BaOH(aq) –> Na+(aq)+ OH- (aq)
Jadi teori asam basa Arrenhius sangat sederhana, zat itu asam jika larutannya menghasilkan ion hidrogen dan basa jika larutannya menghasilkan ion hidroksida. Meskipun teori ini masih sangat sederhana, tapi teori asam basa arrenhius masih tetap berguna. Teori asam basa arrenhius ini punya kelemahan yaitu hanya bisa berlaku pada larutan dalam air. Teori ini tidak bisa digunakan untuk mengidentifikasi asam dan basa sam untuk reaksi yang tidak melibatkan larutan air seperti reaksi pembentukan garam. Misalnya reaksi antara gas amonia dan gas asam klorida membentuk amonium klorida solid berikut ini.
NH3(g) + HCl(g) –>NH4Cl(s)
dari reaksi di atas tidak terlihat ada ion Hidrogen dan Ion hidroksida. Lalu yang mana asam dan yang mana basanya? Inilah yang akan di jawab dalam teori asam basa Bronsted-Lowry berikut

2. Teori Asam Basa Bronsted-Lowry (1923)
Teori asam basa ini bisa menjawab pertanyaan sebelumnya yang tidak dapat di jawab oleh teori arrhenius yaitu untuk reaksi tanpa menggunakan pelarut air. Brownsted Lowry diambil dari 2 nama Ilmuan  Johannes Nicolaus Brønsted and Thomas Martin Lowry. Mereka mengungkapakan teori asam basanya sebagai berikut :
Asam adalah senyawa yang dapat memberikan proton atau DONOR PROTON “a proton (hydrogen ion) donor”
Basa adalah senyawa yang dapat menerima proton atau RESEPIEN PROTON atau AKSEPTOR PROTON “a proton (hydrogen ion) acceptor”
Jadi teori asam basa ini menitik beratkan pada pemberi dan penerima proton atau ion hidrogen
Contoh Teori asam basa Bronsted-Lowry pada pada rekasi tanpa pelarut air
HCl(g) + NH3(g)-> NH4++ Cl-
dari persamaan reaksi di atas HCl merupakan asam karenan ia mendonorkan protonnya kepada NH3. Teori asam basa Bronsted-Lowry pada pada rekasi dengan pelarut air
HCl(g) + H2O(aq)-> H3O+(aq)+ Cl-(aq)
HCl adalah bersifat asam karena jika dilarutkan dalam air menghasillkan ion hidrogen H+ atau H3O+
Asam dan Basa Konjugasi
HCl(g) + NH3(g)-> NH4++ Cl-

cara menentukan mana asam dan mana basa sebagai berikut


dari persamaan reaksi di atas terlihat bahwa HCl berperan sebagai donor proton (ion Hidrogen) dan NH3 sebagai akseptor proton, jadi HCl merupakan spesi asam dan  NH3 merupakan spesi basa. Lalu apa yang dimaksud dengan asam konjugasi dan basa konjugasi? Asam Konjugasi merupakan Asam yang terbentuk dari basa yang telah menerima proton dan Basa Konjugasi adalah basa yang terbentuk dari asam yang telah melepas proton.

Asam
Proton
+
Basa
Konjugasi
HCl
H+
+
Cl-
NH3
H+
+
NH2-
H2O
H+
+
OH-

Basa
Proton
+
Asam
Konjugasi
NH3
H+
+
NH4+
H2O
H+
+
H3O+
S2-
H+
+
HS-

3. Teory Asam Basa Lewis (1916)
Dua teori asam basa sebelumnya ternyata masih belum bisa menjelaskan semua reaksi. Ada reakasi yang tidak bisa dijelaskan oleh kedua teori asam basa arrhenius maupun bronsted Lowry. Bronsted-Lowry hanya bisa menjelaskan asam basa untuk reaksi yang melibatkan perpindahan proton dan senyawanya mempunyai ikatan ion. Lowry belum bisa menjelaskan dalam reaksi-reaksi tertentu seperti. contoh berikut
NH3 + BF3 –> H3N- BF3
Menurut Lewis,
Asam adalah suatu partikel yang dapat menerima pasangan elektron dari partikel lain untuk membentuk ikatan kovalen koordinasi (akseptor elektron)
Basa adalah suatu pertikel yang dapat memberikan pasangan elektronkepada partikel lain untuk membentuk ikatan kovalen koordinasi (donor elektron)
teori asam basa Lewis ini lebih luas lagi dari 2 teori asam basa sebelumnya, dapat digunakan walaupun zat-zat yang bersangkutan tidak dilarutkan dalam air maupun pelarut lain. Maksudnya, dalam bentuk padat, cair, maupun gas tetap teori asam basa ini dapat berlaku. Hal ini disebabkan oleh dasar dari teori ini adalah donor dan akseptor pasangan elektron. Jadi tinjauannya hanya pada pasangan elektron ikatan itu milik siapa. Kita ambil contoh
NH3 + BF3 –> H3N- BF3

Jika digambarkan struktur lewisnya,

NH3 (amonia) mempunyai sepasang elektron bebas dan membentuk ikatan kovalen koordinasi , ia memberikan pasangan elektron, jadi ia adalah spesi asam dan BF3 adalah spesi basanya. Dari ketiga teori asam basa di atas mungkin memberikan definisi yang berbeda-beda mengenai asam dan basa. Ada yang berdasarkan ion hidrogen dan hidroksida dalam larutannya, ada yang berdasarkan donor/akseptor elektron, dan juga donor/akseptor pasangan elektron. Ketiganya tidak ada yang salah bahkan ketiga teori asam basa tersebut saling melengkapi kekurangan satu sama lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar